Senin 22 Apr 2013 23:01 WIB

Aher Khawatir Tak Ada yang Mau Jadi Petani

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mansyur Faqih
Ahmad Heryawan
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Belum sejahteranya petani di Jawa Barat (Jabar) membuat generasi muda di pedesaan memilih profesi lain. Semakin hari, jumlah petani di Jabar semakin turun. Hal ini, membuat Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) khawatir.

"Saya khawatir, masyarakat banyak yang tidak mau jadi petani. Sebab di lapangan yang jadi petani rata-rata sudah berumur tua," ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurut Heryawan, harus ada cara yang terstruktur untuk nmenghadirkan pertanian jadi bagian ketenagakerjaan yang ada di Indonesia. Karena, kalau sampai tak ada orang yang mau jadi petani, bisa mengancam ketahanan pangan semua masyarakat.

Ketua Komisi D DPRD Jabar, Selly Gantina menambahkan, minimnya minat masyarakat di Jabar menjadi petani karena ada sesuatu yang salah dari kebijakan yang dibuat pemerintah. Dari sisi tenaga kerja, sektor pertanian ini tidak memiliki kepastian dari pemerintah.

Selain itu, kata dia, hasil dari bercocok tanam tersebut tidam memiliki nilai tambah. Bahkan, untuk bercocok tanam membutuh uang yang tinggi. 

Teknologi pertanian pun, kata dia, saat ini belum dikuasai seluruhnya oleh petani. Namun, masih  terbatas hanya diketahui oleh segilintir orang yang memiliki sekolah tinggi di pertanian. Padahal, seharusnya dikembangkan sosialiasi ke petani tentang teknologi terbaru.

"Peran pemerintah, harus bisa menjembatani petani," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement