Senin 22 Apr 2013 21:48 WIB

Pencarian Korban Longsor Terkendala Hujan dan Alat Berat

Rep: Djoko Suceno/ Red: Djibril Muhammad
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Upaya pencarian tiga korban tertimbun tanah longsor di Kampung Pancaklancang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, terhambat hujan dan sulitnya alat berat memasuki lokasi tersebut.

Padahal, ratusan personel gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, TNI, Polri, dan anggota relawan sudah tiga hari melakukan pencarian secara manual.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Garut, Zat Zat Munazat, yang dihubungi Republika melalui telepon genggam, Senin (22/4), pencarian terhadap tiga korban longsor untuk sementara dilakukan secara manual.

Meski melibatkan ratusan orang, kata dia, upaya pencarian mengalami kesulitan lantaran hujan turun setiap hari dan terbatasnya peralatan. "Hujan membuat upaya pencarian terhambat. Demikian juga alat berat susah masuk karena tak ada akses jalan menuju lokasi," kata dia.

Zat Zat mengatakan, dalam tiga hari ini upaya pencarian masih mengandalkan alat seadanya. Timbunan tanah yang cukup tebal, kata dia, menyulitkan tim evakuasi untuk menemukan tiga orang yang menjadi korban tanah longsor.

Ketiga korban yang diduga tertimbun tanah longsor tersebut yaitu Ny Juhaena (36 tahun), Ny Enoh (40), dan Ny Ela. Ketiga korban warga desa setempat tertimbun tanah longsor saat sedang mengolah lahan di kebun tersebut.

"Mereka sedang  mengolah lahan di bawah tebing setinggi 300 meter dengan kemiringan 80 derajat," kata dia.

Peristiwa tanah longsor itu terjadi Sabtu (20/4) sekitar 07.30 WIB. Saat kejadian, ketiga korban tengah mengolah lahan pertanian mereka. Menurut penuturan Zat Zat, saat kejadian di lokasi tidak sedang turun hujan. Namun ia mengakui dalam beberapa hari daerah tersebut diguyur hujan deras.

"Lahan yang dilolah para korban milik Perhutani. Mereka selama ini menjadi penggarap lahan tersebut," kata dia.

Dikatakan Zat Zat, pencarian ketiga korban akan sulit dilakukan dengan alat manual. Karena itu pihaknya telah meminta banuan alat berat ke Pertamina Energy Geothermal Kamojang, Garut.

Permintaan tersebut, kata dia, sudah direspon dan akan dikirim dua unit ekskavator ke lokasi. Untuk menjangkau lokasi, personel gabungan membuat akses jalan agar ekskavator bisa menembus lokasi.

"Baru hari ini dua unit ekskavator tiba di lokasi. Untuk menjangkau lokasi, perlu kerja keras karena harus membuat jalan darurat," kata dia.

Komandan Kodim 0611 Garut, Letko Czi Dian Herdiana, mengatakan, mengerukan akan dilakukan langsung ke titik yang diduga korban tertimbun tanah longsor. Untuk mendukung upaya pencarian dengan alat berat, kata dia, Kodim 0611 dan unsur TNI mengerahkan puluhan personelnya.

Ia berharap saat upaya pencarian hujan tak turun. Sebab jika hujan turun deras saat pencarian akan menyulitkan tim maupun alat berat. "Kondisi tebingnya sangat curam sehingga harus esktra hati-hati saat pencarian," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement