REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Satu alat berat ekskavator diturunkan bantu pencarian tiga orang korban tertimbun tanah longsor Puncak Lancang, Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu, yang sebelumnya proses pencarian dilakukan secara manual menggunakan cangkul.
Ekskavator yang didatangkan dari Pertamina Energy Geothermal Kamojang itu sebelumnya tidak dapat masuk ke lokasi longsor KMJ 45, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut atau berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung.
Hasil kesepakatan dari tim gabungan TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ekskavator diupayakan dapat memasuki lokasi longsor dengan menerobos areal perkebunan dan membuat jalan diantara perbukitan. "Kita turunkan alat berat ini dengan membuat jalur untuk menerobos ke titik lokasi longsor," kata Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Czi. Dian Hendriana dilokasi longsor.
Menurut dia, tanpa menggunakan alat berat ekskavator proses pencarian korban sulit dan akan berlangsung lama jika hanya mengandalkan alat cangkul.
Ia berharap, alat berat yang akan menyingkirkan tumpukan longsoran tanah bercampur pasir itu dapat segera menemukan tiga orang petani yang menjadi korban longsor. "Mudah-mudahan secepatnya korban bisa ditemukan setelah alat ini kami paksa turunkan," katanya.
Kepala BPBD Garut, Zatzat Munajat mengatakan tim evakuasi korban yang diturunkan hampir 250 orang lebih dari berbagai unsur termasuk masyarakat dan relawan bencana.
Tim evakuasi itu, kata Zatzat sudah diturunkan melakukan pencarian dengan alat sederhana sejak kejadian longsor yang menimbun tiga orang warga, Sabtu (20/4). "Jumlah orang yang diturunkan dari berbagai unsur, sampai saat ini korban belum juga ditemukan," katanya.
Longsor dilahan Perhutani itu berada dikemiringan hampir 80 persen yang dimanfaatkan warga untuk tanaman musiman. Peristiwa longsor yang terjadi saat cuaca cerah, Sabtu sekitar pukul 07.30 WIB menimbun tiga warga yaitu Elah (40), Enoh (40), dan Juhaena (36) yang sedang??bertani disekitar tebing.