Ahad 21 Apr 2013 13:12 WIB

Pemukiman Dekat Aliran Sungai Rawan Longsor

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan / Red: Djibril Muhammad
 Pemukiman di bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pemukiman di bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR UTARA –- Seluruh kecamatan yang berada di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) di Kota Bogor rawan bencana longsor. Para warga yang berdomisili di daerah lawan longsor diharapkan pindah ke rumah susun (rusun) yang telah disediakan.

 

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bogor Theofillo Patricinio mengatakan, keselamatan para warga yang tinggal di daerah rawan longsor terancam.

"Apalagi dua tiga hari ke depan diperkirakan hujan serta angin kencang," kata dia kepada Republika, Ahad (21/4) siang.

 

Sebelumnya, empat tewas karena longsor di Kelurahan Sempur, pada Jumat (19/4) lalu. Empat itu satu keluarga yang rumahnya tertimpa longsor.

 

Menurut Theofillo, pemerintah sudah menyediakan rusun di Menteng Asri, Bogor Utara. Selain di sana, pemerintah juga akan membangun rusun lainnya di beberapa tempat di kota Bogor.

 

Para warga, ia meengatakan, sulit direlokasi karena sudah nyaman tinggal di sana. "Ada yang dijadikan tempat usaha, dekat dengan tempat bekerja, dan lainnya," kata dia.

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, kata dia, juga harus berperan aktif dalam menggiring para warga yang tinggal di lokasi rawan longsor untuk segera pindah. Rusun bisa ditempati hingga ratusan keluarga.

 

Informasi dari BMKG, kata Theofillo, hujan serta angin kencang masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Para warga diharapkan jika tidak ada kegiatan penting bisa berdiam di rumah saja. Untuk para pengendara bisa menghindari lokasi atau rute yang banyak pepohonannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement