REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Sebagian besar wilayah Pekanbaru menjadi mendung gara-gara polusi kendaraan bermotor yang kian hebat. "Selain juga akibat penumpukan awan di atas permukaan, juga ada indikasi penumpukan partikel haze," kata analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Yudhistira Mawaddah, di Pekanbaru, Sabtu (20/4).

Haze merupakan partikel-partikel kering yang sangat halus dan mengamabang bersama udara, fenomena ini biasanya disebabkan sisa polusi kendaraan yang pada akhirnya turun kembali ke permukaan bumi.

Menurut Yudhis, haze tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, namun jika dalam jumlah besar, partikel haze bisa menjadi polusi dan mengaburkan jarak pandang hingga kurang dari 4.000 meter.

Selain disebabkan fenomena haze, kondisi mendung disertai hujan ringan dan gemuruh petir yang terjadi di Pekanbaru pada Sabtu pagi merupakan dampak dari hilangnya daerah tekanan rendah yang sempat terbentuk di beberapa titik dekat Sumatra.

Pergerakan angin menurut Yudhis juga sudah kembali normal sehingga terjadi percepatan pembentukan awan-awan penghujan. "Sementara petir disebabkan pola angin yang tak beraturan sehingga membuat pecahan-pecahan yang berbentuk kilat dan gemuruh," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika