REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara menyatakan gempa yang mengguncang Dataran Tinggi Dieng pukul 19.00 WIB berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR).
"Pusat gempa berada di 7,29 lintang selatan dan 109,88 bujur timur atau 11 kilometer barat laut Wonosobo dengan kedalaman 10 kilometer dan dirasakan di Banjarnegara hingga MMI II.
Gempa ini termasuk gempa tektonik," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Ahmad Lani saat dihubungi Antara dari Purwokerto, Jumat malam.
Jika melihat dari koordinat tersebut, kata dia, pusat gempa diperkirakan berada di Desa Tanji Gugur, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, dan lokasinya cukup dekat dengan Dataran Tinggi Dieng.
Di wilayah tersebut, lanjut dia, terdapat patahan yang memungkinkan terjadinya gempa tektonik.
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng pukul 19.00-19.25 WIB terekam sebanyak 86 kali dengan amplituda maksimum 10-100 milimeter (mm) dan lama gempa 10-70 detik.
Menurut dia, gempa tersebut terasa hampir di seluruh wilayah Dataran Tinggi Dieng dengan skala MMI III--V.
"Sampai laporan ini disampaikan, masih terekam adanya kejadian gempa bumi. Pukul 19.27-20.03 WIB, terekam 74 kali gempa dengan amplituda maksimum 10-100 mm dan lama gempa 5-30 detik," katanya.
Terkait hal itu, kata dia, PVMBG merekomendasikan seluruh jalan yang mendekati Kawah Timbang di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, baik jalan desa maupun jalan antarkabupaten untuk sementara ditutup.
Penutupan ini, lanjut dia, dilakukan hingga tim di lapangan yang mengukur konsentrasi gas dan menyatakan tidak ada gas yang berbahaya bagi kehidupan serta jalur jalan aman digunakan. "Hingga saat ini, Dieng tetap 'Siaga'," katanya.