Kamis 18 Apr 2013 20:20 WIB

500 Caleg Ikuti Tes Jasmani dan Rohani

Rep: Nurhamidah/ Red: Djibril Muhammad
Tes kesehatan untuk perempuan/ilustrasi
Foto: novasans.com
Tes kesehatan untuk perempuan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Tangerang sudah hampir sebulan lebih melayani sejumlah bakal calon legislatif (Caleg) untuk melakukan tes kesehatan. Tes yang dilakukan terdiri dari tes jasmani dan rohani.

Untuk tes rohani yaitu tes mental dengan metode tes MMPI (Minnesota Multifase Personality Inventory). Hingga saat ini, sudah lebih dari 500 caleg yang melakukan tes di RSU Kabupaten Tangerang, Jalan Jend. Ahmad Yani Kota Tangerang, Kamis (18/4).

Salah satu Dokter Umum, RSU Kabupaten Tangerang, Dr Serita Ginting menuturkan sejak sebulan lalu sudah kedatangan beberapa bakal caleg untuk melakukan tes kesehatan. "Dari sebulan lalu, tapi mulai padat sejak dua minggu ini," katanya kepada Republika.

Menurutnya, pada awal-awal dibuka pendaftaran pemilu legislatif, RSU bisa melayani hingga 100 caleg setiap harinya. Namun sekarang sudah hanya berkisar 40–50 caleg yang melakukan tes. "Sampai saat ini sudah ada 500-an lebih yang melakukan tes, kebanyakan caleg laki-laki tapi perempuan juga ada," ucapnya.

Adapun sejumlah partai yang sudah melakukan tes ada yang dengan cara kolektif maupun perorangan. Untuk yang kolektif yaitu PDIP Kota Tangerang, PDIP Kabupaten Tangerang, PPP Kodya, dan PKS Kodya. Sementara untuk yang perorangan seperti Partai Demokrat, dan Partai Golkar.

Menurutnya caleg dari partai Gerindra dan Hanura yang sejak jauh-jauh hari sudah melakukan tes ini. Serita menerangkan setiap bakal caleg harus melakukan tes jasmani dan rohani. Besaran biaya untuk keseluruhan tes adalah Rp 941 ribu per orang.

Untuk tes jasmani terdiri dari pemeriksaan lengkap mulai dari tes jantung, rontgen, tes laboratorium, dan tes narkoba. Sedangkan untuk tes rohani melalui tes MMPI (Minnesota Multifase Personality Inventory) yaitu setiap caleg harus menjawab 350 soal selama 1,5 jam dari satu buku yang merupakan TKMI (Tes Kesehatan Mental Indonesia). "Selain kesehatan fisik juga harus memiliki kesehatan mental," ucapnya.

Ia memaparkan tes MMPI ini merupakan tes kesehatan mental yang sesuai standar internasional yang sudah diadopsi di Indonesia. Sehingga tingkat keakuratan dan ilmiahnya bisa diakui dan tidak bisa diintervasi siapapun.

"Tes ini menggali kepribadian setiap orang seperti apa, hasil jawaban kita input ke komputer langsung,” ujarnya. Sehingga akan keluar nilai berupa skoring beserta grafik sesuai jawaban setiap caleg dengan otomatis.

Menurut Dr Serita, hasil jawaban yang sudah keluar dan diinput dari komputer akan dilakukan analisa dokter kejiwaan. "Setelah dianalisis, dokter jiwa yang menyimpulkan hasilnya," paparnya.

Dalam lembar hasil jawaban terdapat lima buah grafik yang berisi grafik profil kepribadian, profil kapasitas mental, dan grafik lainnya.

Menurutnya terkadang dari hasil analisis bagian depan jawaban terlihat bagus namun saat dilihat grafiknya tidak bagus hasilnya. Maka dokter jiwa tidak akan memberikan kelulusan tesnya. "Kadang pada grafik setiap caleg muncul hasil psikotik yaitu gangguan mental, dokter jiwa tidak akan meluluskan," tuturnya.

Untuk tes MMPI disediakan tempat khusus dan dilakukan tidak serentak tetapi perorangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement