Kamis 18 Apr 2013 15:56 WIB

Anis Matta: PKS Mampu Keluar dari Masa Sulit

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anis Matta
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Terungkapnya kasus dugaan suap impor sapi yang menyeret nama mantan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai tak banyak berpengaruh terhadap elektabilitas partai politik (parpol) ini.

Meski sejumlah pengamat dan lembaga survei memprediksi ‘aib politik’ tersebut bakal mempengaruhi kredibilitas dan elektabilitas PKS, ternyata tidak terbukti.

“Prahara partai akhir Januari lalu, justru membuat kader PKS semakin solid,” tegas Presiden PKS Anis Matta saat memberi keterangan pers sebelum membuka Rapimnas PKS di Bale Agung Merapi, kompleks PRPP Semarang, Kamis (18/4).

Hal ini, jelasnya, dibuktikan oleh kinerja mesin politik PKS dengan diraihnya kemenangan dalam dua pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) besar, di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Bahkan gugatan atas hasil kedua pemilukada  juga telah ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Sehingga, ujar Anis, PKS pun berhak mengklaim menang di dua Pemilukada.

Juga dengan kemenangan PKS di pemilukada kabupaten/ kota, yakni Kota Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Ulu Sungai Selatan (Kalimantan Selatan) serta Kabupaten Seruyan (Kalimantan Tengah).

Kedua pemilukada tersebut diantaranya diikuti oleh kader PKS. Sedangkan, khusus di Kabupaten Seruyan diikuti kader PKS yang maju sebagai calon dari jalur independen menang melawan calon dukunga 12 parpol.

“Kemenangan dua pemilukada besar dan tiga pemilukada di kabupaten/kota ini menjadi bukti kepercayaan publik kepada PKS masih jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya,” tegas Anis.

Karena itu, melalui rapat pimpinan nasional (Rapimnas) bersama milad PKS ke-15 di Semarang ini, ia ingin menegaskan bahwa partainya telah mampu keluar dari masa- masa sulit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement