REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyarankan pemerintah menjual satu harga BBM bersubsidi saja pada wilayah terpencil. "Kita sarankan jual Rp 4.500 saja," kata Vice President Corporate Communication Ali Mundakir, Rabu (17/4).
Pasalnya secara teknis, menjual dua harga sulit dilaksanakan. Konsumen pastinya lebih memilih membeli BBM dengan harga Rp 4.500 dibanding dengan harga diatasnya.
Untuk SPBU di wilayah perkotaan, ia mengaku Pertamina siap dengan dua harga pemerintah. Tapi pastinya, di wilayah yang dilalui angkutan umum, Pertamina meminta BBM bersubsidi yang disalurkan di jual dengan harga Rp 4.500.
Sebelumnya, pemerintah mengaku bakal menerapkan dua harga BBM di satu SPBU untuk 34 SPBU Tanah Air. Berbeda dengan SPBU lain yang hanya menjual satu BBM bersubsidi dengan harga tertentu saja, 34 SPBU ini mendapat pengecualian. Wilayah terpencil menjadi alasan.
Sementara itu, ke depan Pertamina bakal membangun 70 SPBU Company Owned Dealer Operated (CODO), yang merupakan kerja sama Pertamina dan swasta. "Kita akan bangun di seluruh Indonesia, termasuk luar Jawa," kata Ali.
Porsi non subsidi dipastikan bertambah. Konsep CODO dipilih agar sebaran SPBU bisa merata di berbagai wilayah Tanah Air, tanpa menghilangkan keterlibatan swasta di dalamnya. RI sendiri memiliki total 5.029 SPBU. Namun sayangnya total 62 persen berada di Jawa.