Rabu 17 Apr 2013 15:22 WIB

TKW Sukabumi Mengaku Dipukul Kayu

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua orang kakak-beradik asal Sukabumi mengalami gangguan jiwa usai kembali dari Yordania sebagai TKW.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jabar, Jejen Nurjanah, kepada wartawan, Rabu (17/4), mengatakan, gangguan kejiwaan yang dialami adik dan kakak ini diduga karena kekerasan yang dilakukan majikan.

Hal itu sempat disampaikan oleh salah satu TKW, Kokom yang mengaku dipukul dengan kayu saat bekerja di Yordania. Sedangkan sang kakak, Sari, tidak bisa mengungkapkan adanya kekerasan karena kondisi kejiwaannya yang belum stabil.

Lebih lanjut Jejen menuturkan, awalnya pengobatan pada kedua TKW ini hanya mengandalkan pada bantuan paranormal. Akibatnya, penanganannya tidak maksimal.

Ironisnya lagi, saat kembali dari Yordania, keduanya pulang dalam keadaan tidak membawa uang. Gaji yang seharusnya jadi hak mereka tidak dibayarkan oleh majikan.

Kepala Desa Pasanggrahan, Endang Sutiana mengatakan, adanya dua TKW yang sakit jiwa selepas pulang dari luar negeri ini harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Terlebih, ketika berangkat kondisi mereka dalam keadaan normal dan sehat.

Oleh karena itu dia meminta pemerintah membantu penanganan medis terhadap kedua TKW tersebut.

Kepala Badan Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Jabar, Hasan Abdullah mengatakan, lembaganya siap memberikan fasilitasi penanganan kedua TKW yang mengalami gangguan kejiwaan. "Kami akan membantu semaksimal mungkin," cetus dia.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Supena  mengatakan, Pemkab Sukabumi sudah berupaya membantu penanganan dua orang TKW yang sakit jiwa ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement