REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi kelayakan (Feasibility Study-FS) proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) akan didorong untuk dilakukan pada semester II 2013. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (16/4).
"Tahun kita usahakan semester II," tutur Hatta. Bagaimana dengan pembiayaannya? Hatta memastikan FS tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013. Kemungkinan besar akan menggunakan dana yang berasal dari kombinasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan investor swasta.
Harapannya, kata Hatta, apabila studi kelayakan telah rampung dilakukan, ground breaking dapat dilakukan pada 2014. "Tekad kita kan memang seperti itu," kata Hatta.
Sebagai gambaran, sejak awal proyek JSS direncanakan akan ground breaking pada 2014. Proyek yang akan menghubungkan Lampung dan Banten itu diperkirakan menelan biaya Rp 100 triliun. Dalam kunjungan kerjanya ke Jerman beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengisyaratkan proyek JSS akan terus berjalan.