Selasa 16 Apr 2013 15:46 WIB

Jalan Tol Semarang-Solo Retak dan Longsor

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Mansyur Faqih
Sejumlah mobil melintas di jalan tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran yang telah dibuka untuk umum, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/8).
Foto: ANTARA/R. Rekotomo
Sejumlah mobil melintas di jalan tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran yang telah dibuka untuk umum, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Fisik jalan tol Semarang-Solo Seksi I (Semarang-Ungaran) kembali mengalami masalah. Ini setelah ditemukan retakan di KM 21,350. Tepatnya di kawasan Penggaron, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Meski mengalami retakan, namun jalan tol tersebut masih bisa dilalui kendaraan bermotor. Berdasarkan pantauan di lokasi, retakan pada beton jalan tol ini melintang selebar dua centimeter.

Beberapa retakan bahkan sudah tampak ditambal dengan aspal. Namun beberapa retakan baru juga masih terlihat di beberapa titik di sekitar lokasi ini. Terutama di lajur jalan ruas Semarang menuju arah Ungaran.

Sepintas keretakan tersebut tidak terlihat, bahkan nyaris tidak terlihat saat dilalui kendaraan. "Namun jika diperhatikan dengan seksama akan terasa," ujar salah seorang pengguna jalan tol, Budi (50) warga Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (16/5).

Selain itu, juga terjadi longsoran talud jalan di proyek Seksi II (Ungaran-Bawen). Tepatnya di KM 26,300, di Desa Lemah Abang, Desa Karangjati.

Talud yang longsor membawa material tanah hingga di bahu jalan tol yang belum dioperasikan tersebut. Hingga Selasa pagi, tanah longsoran tersebut masih dikeruk dengan alat berat. Sementara beberapa bagian talud lainnya juga tengah diatasi dengan pondasi bronjong batu.

Akibat longsornya talud ini, warga Lemah Abang RT 06 RW 05 sejak beberapa hari terakhir dilanda kekhawatiran saat turun hujan deras di wilayah mereka.

Warga mencemaskan talud jalan tol ini masih bias longsor kembali dan meluas hingga ke pemukiman. Apalagi curah hujan yang turun di wilayah kabupaten Semarang masih cukup tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement