Senin 15 Apr 2013 23:40 WIB

Korban Banjir Idap Cikungunya

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Mansyur Faqih
Nyamuk Cikungunya
Nyamuk Cikungunya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak lima orang warga RW 05 Kampung Cibadak, Kelurahan Andir, Baleendah mengidap Cikungunya. Penyakit tersebut merupakan penyakit pascabanjir selain gatal-gatal. "Cikungunya, lima orang baru ketahuan," ujar Sekretaris RW 05, Agus Suwahyudin, Senin (15/4). 

Agus mengatakan warga yang terkena Cikungunya ada yang ke dokter umum atau Puskesmas Baleendah. Menurutnya, warga RW 02 juga terdapat yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk tersebut. 

Dia juga menyebutkan tenaga kesehatan yang ada di posko kurang. Namun, keterbatasan tersebut ditutupi dengan kerja sama dengan posyandu. Menurutnya, untuk membentuk posko kesehatan harus terdapat koordinasi dari pihak terkait. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Ahmad Kustijadi mengatakan belum mendapat laporan terdapat warga yang terkena cikungunya. Menurutnya, harus dipastikan terlebih dahulu. Karena, kemungkinan bisa DBD atau penyakit tifus. 

Dinkes harus melakukan langkah-langkah. Di antaranya harus dipastikan dengan melakukan pengecekan ke lapangan dan wawancara. Penderita yang diduga terkena cikungunya harus diambil darahnya. Sebab, diagnosa harus dari laboratorium karena gejala cikungunya mirip DBD atau influenza.

Ia menambahkan, Kabupaten Bandung bebas cikungunya. Sehingga, adanya penyelidikan epidemologi (PE) dapat memastikan apakah betul cikungunya. Selain itu, jika benar bisa diketahui sumber atau daerah asal penularan penyakit tersebut. Dia mengatakan masyarakat tidak boleh berasumsi sebab yang bisa memastikan penyakit tersebut.  

Dia mengimbau agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs). Sebab, daerah banjir sangat berisiko, terutama untuk rumah terendam. Menurutnya, siklus hidup nyamuk harus dipotong dengan kebersihan lingkungan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement