Senin 15 Apr 2013 22:25 WIB

Sumsel Operasikan PLTG CNG 3x18 MW Pertama di Dunia

Rep: Maspril Aries/ Red: Mansyur Faqih
Alex Noerdin
Foto: ROL/Fafa
Alex Noerdin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemprov Sumatra Selatan (Sumsel) mulai mengoperasikan PLTG dari gas alam terkompresi atau compessed natural gas (CNG). Operasional PLTG CNG tersebut, Senin (15/4) diresmikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dengan disaksikan Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji. 

"Ini merupakan PLTG CNG pertama yang beroperasi di dunia," kata Alex, Senin.

Ia menjelaskan, PLTG CNG yang berlokasi di Jaka Baring tersebut memiliki kapasitas 3 x 18 MW. Awalnya pembangunan PLTG CNG ini untuk memenuhi kebutuhan listrik saat pelaksanaan Sea Games lalu. Namun karena ada kendala, pembangunannya jadi terhambat. 

Untuk operasional, pembangkit yang berlokasi di Jaka Baring tersebut memanfaatkan gas alam yang disimpan dalam tabung dengan tekanan sekitar 200-250 bar selama 18 jam sehari. Gas ini kemudian dialirkan ke pembangkit PLTG sebagai bahan bakar yang akan dioperasikan saat periode beban puncak malam.

Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji mengatakan, beroperasinya PLTG tersebut akan mampu mengurangi kekurangan pasokan bahan bakar gas saat beban puncak. Yakni sekitar pukul 17.00-23.00 WIB di Kota Palembang. 

Bila gas pada sumur kecil tersebut digunakan langsung secara selama 24 jam untuk pembangkit listrik, maka akan didapatkan daya listrik yang kecil yakni sekitar 12 MW. "Agar dapat menghasilkan daya listrik yang besar. Maka gas alam dari sumur-sumur kecil di Kabupaten Muara Enim tersebut dikumpulkan dalam instalasi CNG Stronge Plant Jaka  Baring. Sehingga mampu memasok gas untuk pembangkit PLN sebesar 3 BBTUD selama enam jam," kata Nur Pamudji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement