Senin 15 Apr 2013 14:39 WIB

Lewat Demonstrasi, Bonek 'Curhat' pada Wali Kota Surabaya

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Fernan Rahadi
Suporter Persebaya
Suporter Persebaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, menggelar aksi damai, Senin (15/4) siang. Demonstrasi tersebut dianggap sebagai tangisan pendukung Persebaya yang harus diketahui oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Seorang kordinator aksi, Ita mengatakan, aksi ini diselenggarakan agar wali kota paham apa yang menjadi masalah para Bonek. Untuk itu, dia meminta izin Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memberikan dukungan moril.

"Kami kesini untuk menangis pada Ibu," kata Ita pada Risma saat melakukan audiensi.

Berdasarkan pantauan Republika, ratusan peserta aksi yang merupakan Bonek melakukan aksinya di samping timur gedung wali kota, di Jalan Sedap Malam. Aksi tersebut dialihkan agar tidak menganggu aktifitas lalulintas di Jalan Gubernur Suryo.

Dalam demonstrasinya para bonek membawa spanduk dan berbagai macam bendera yang melambangkan kesatuan mereka. Meski Risma meminta untuk tertib, namun gemuruh gendang dan kembang api serta nyanyian yel-yel tetap dinyanyikan, sehingga keadaan terpantau kurang kondusif.

Risma mengatakan, pihaknya selalu mendukung para suporter tim kota pahlawan tersebut dalam setiap pertandingan seperti menyediakan transportasi, makanan dan bantuan lainnya. Karena itu, dia merasa kecewa bila tuntutan Bonek dilakukan dengan aksi tersebut.

"Untuk apa seperti ini, kenapa tidak datang baik-baik, saya selalu siap menerima teman-teman Bonek," kata Risma.

Aksi ini dilakukan untuk meneruskan perjuangan menolak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013. Seperti diketahui KLB memutuskan Persebaya 1927 yang diperkuat Andik Vermansah tidak bisa ikut unifikasi liga 2014 karena dianggap Persebaya tandingan. Sedangkan yang dinyatakan sebagai Persebaya asli adalah Persebaya Divisi Utama yang dikelola Mitra Muda Inti Berlian (MMIB).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement