Sabtu 13 Apr 2013 07:28 WIB

Tenaga Outsourcing PLN Jabar Banten Capai 9.000 Orang

Rep: Lingga Permesti/ Red: M Irwan Ariefyanto
Para pekerja menolak sistem kerja outsourching
Foto: ANTARA/Nailin In Saroh
Para pekerja menolak sistem kerja outsourching

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Tenaga kerja outsourcing PT PLN Distribusi Jawa Barat Banten (DJBB) mencapai 9.000 orang. Menurut General Manager PLN DJBB, Denny Pranoto, karyawan tetap hanya sekitar 320 orang. PLN, katanya, hanya akan merekrut pekerja alih daya yakni cleaning service dan catering. "Sedangkan pekerjaan seperti pembaca meter dan pembangun listrik akan diserahkan ke perusahaan pihak ketiga," kata Denny, Jumat (113/4).

Hal ini berarti, PLN akan menggandeng pihak ketiga untuk merekrut karyawan. Dan karyawan yang misalnya bekerja di PLTU akan menjadi tanggung jawab perusahaan pihak ketiga." Jadi, para tenaga outsourcing tidak diangkat oleh PLN," ujarnya.

Namun harus ada long term kontrak dengan perusahaan lain tersebut. Denny memastikan pembayaran upah kepada pekerja outsourcing tersebut sudah mengikuti ketentuan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang ditetapkan pemerintah daerah (Pemda) setempat.  "Pengaturan gaji dari Pemda ditetapkan oleh bupatinya, sehingga gaji yang ditetapkan Pemda,"katanya.

Sebelumnya, belum lama ini buruh berdemo menuntut PLN melakukan rekrutmen karyawan baru serta membayar karyawan outsourcing sama dengan hak karyawan tetap terhitung per Januari 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement