Jumat 12 Apr 2013 21:10 WIB

Bengawan Solo Meluap, Sebelas Orang Tewas

Rep: Fenny Melisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.
Foto: ANTARA/Aguk Sudarmojo
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur menimbulkan kerugian yang besar.

 

Banjir yang terjadi sejak Ahad (7/4) hingga Jumat (12/4) masih menggenangi beberapa wilayah di bagian hilir Sungai Bangawan Solo.

Banjir menggenangi daerah yang dilalui sungai tersebut diantaranya  Kabupaten Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik yang mencakup lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa. 

Data sementara tercatat 11 orang meninggal, 22.830 rumah terendam, 7.450 hektar sawah terendam. "Kerusakan dan kerugian masih dihitung," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Jumat (12/4).

11 orang meninggal tersebut terdiri dari 5 orang di Kabupaten Ngawi, 4 orang di Kabupaten Bojonegoro, 1 orang di Kabupaten Tuban, dan 1 orang di Kabupaten Gresik. "Sebagian besar korban meninggal terseret arus sungai," tutur Sutopo.

Banjir terparah terjadi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dengan korban 4 tewas, 11.942 rumah terendam, 11 TK, 29 SD, 6 masjid, 74 mushola, 120.940 jalan terendam banjir, 3.820 hektar sawah terendam, 1.499 kambing dan dan 2.523 sapi diungsikan.

"Penyebab utama banjir adalah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama di DAS Bengawan Solo," tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement