REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memiliki akun twitter merupakan wujud dari keinginannya menjadi warga biasa yang terlibat dalam dialog secara bebas dan setara. Demikian kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, Jumat.
"Ini juga bagian dari pengejawantahan dirinya sebagai seorang demokrat yang terlibat dalam memperkuat 'citizenship' atau kewarganegaraan," kata Daniel di Jakarta.
Dalam waktu dekat ini, Presiden Yudhoyono akan meluncurkan akun twitternya untuk lebih dekat dan berinteraksi secara lebih intensif dengan publik.
Menurut Daniel, Presiden sudah bertekad menjadi bagian dari 'netcitizen' guna memperdalam demokrasi serta membangun kepercayaan dan kerja sama di antara warga Indonesia bahkan dunia.
"Niat ini juga sejalan dengan kehendaknya untuk memperluas jangkauan komunikasi publiknya dalam sisa masa pemerintahannya," katanya.
Pendekatan itu, kata Daniel, juga agar Presiden SBY dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan politiknya dalam menavigasi pemerintahannya.
"Saya percaya keputusan para pemimpin dunia untuk masuk ke dunia itu didasari oleh keyakinan akan makin pentingnya media sosial sebagai ruang publik yang juga memiliki sifat strategis dalam pembentukan opini politik," katanya.