REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia masih menjadi ladang subur bagi para pebisnis narkoba tingkat dunia. Terbukti, Direktorat Jenderal Bea Cukai Jakarta berhasil menggagalkan dua kiriman narkoba senilai Rp 1,3 miliar asal Malaysia dan Belanda.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah Direktorat Bea Cukai Jakarta Hatta Wardhana mengatakan, ada empat negara yang menjadi pemasok utama narkoba ke Indonesia.
Keempat negara itu yakni Belanda, Malaysia, Thailand, dan India. "Kalau ada kiriman paket dari negara-negara itu, petugas akan tingkatkan pengawasan," ujar dia di Jakarta, Kamis (11/4).
Hatta mengatakan, dalam menggagalkan penyelundupan narkoba, petugas tidak hanya melihat dari segi nilai barang yang diselundupkan. Namun, sambung dia, lberapa nyawa yang seharusnya diselamatkan.
Menurut Hatta, dari kasus pengagalan penyelundupan 115 butir pil ekstasi saja, telah menyelamatkan 400 nyawa. Sementara, penggagalan kasus penyelundupan sabu seberat 757 gram dapat menyelamatkan 3875 nyawa. "Yang paling penting adalah kerugian immaterial," ujar dia.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kantor Wilayah Jakarta berhasil menggagalkan penyelundupan dua paket narkoba senilai Rp 1,3 miliar. Kedua paket tersebut berasal dari Belanda dan Malaysia yang terdiri dari pil ekstasi sebanyak 115 butir dan 757 gram sabu.
Pada paket pil ekstasi, petugas menemukan barang haram itu disembunyikan di sela-sela figura foto. Sementara paket sabu disembunyikan di dalam empat tabung air compressor.