REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Boediono berharap nama-nama pengusaha Indonesia akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu sosok yang membangun Indonesia.
Saat menutup musyawarah nasional (munas) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Boediono berharap akan ada pengusaha yang bisa mewariskan landasan yang kokoh dalam perekonomian Indonesia.
Di hadapan para pengusaha, Boediono menceritakan mengenai kisah ‘The Men Who Build America’, salah satu tayangan dalam program History Channel. Ia menceritakan ada tiga sosok yang cukup menonjol di Amerika dalam membangun perekonomian.
Pertama, Rockefeller, tokoh bidang perminyakan yang dikenal sejak akhir 19. Berikutnya Carnegie, tokoh yang berjasa mengembangkan industri baja di Amerika. Hingga saat ini, semua infrastruktur di Amerika umumnya dibangun menggunakan baja. Terakhir, yakni JP Morgan, tokoh yang dikenal fenomenal di bidang keuangan.
“Esensinya adalah kiprah mereka dalam meletakkan sendi-sendi yang kokoh dalam ekonomi Amerika yang kita lihat sekarang ini,” ujar Boediono.
Ia menggambarkan tokoh pengusaha tersebut sangat menginspirasi perekonomian Amerika. Mereka akhirnya bisa mewariskan sistem energy nasional yang menunjang pertumbuhan ekonomi.
Bukan hanya sekedar berlomba menjadi orang yang paling kaya, Boediono menceritakan ketiga tokoh ini menciptakan dampak sosoal berupa sistem kerja yang produktif di bidang energy, manufaktur dan keuangan.Nilai sistem kerja yang produktif itu, kata dia menjadi kunci kemakmuran bagi masyarakat. Kejayaan pribadi sekaligus kejayaan sosial.
“Mereka adalah orang-orang yang menciptakan nilai. Mereka bukan disebut sebagai pemburu rente. Keduanya bisa menjadi sarana muntuk kaya, tapi hasil akhirnya sangat berbeda,” ujar dia.
Ia mengajak agar nilai-nilai ini bisa diambil dan diperhatikan agar Indonesia bisa sejahtera. Indonesia, kata dia harus meletakkan landasan yang sehat bagi perekonomian negara.
“Lima, sepuluh, atau dua puluh tahun lagi, saya mengharapkan ada film serupa ‘we innovators, the men and women who build Indonesia,” ujarnya.