Rabu 10 Apr 2013 17:20 WIB

1.157 Rumah di Lamongan Terendam Air

Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.
Foto: ANTARA/Aguk Sudarmojo
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Sebanyak 1.157 rumah di dua kecamatan, yakni Laren dan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terendam air akibat luapan Bengawan Solo.

Kepala Bagian Humas dan Infokom Kabupaten Lamongan Mohammad Zamroni, Rabu mengatakan untuk Kecamatan Laren total banjir merendam 613 rumah yang berada di 9 desa. Sedangkan di Kecamatan Babat, rumah yang terendam banjir akibat luapan Bengawan Solo mencapai 544 rumah yang berada di 3 desa.

"Data itu berasal dari BPBD Kabupaten Lamongan yang telah melakukan pemantauan langsung banjir akibat luapan Bengawan Solo," katanya. Sementara itu, untuk ketinggian banjir yang merendam rumah di setiap desa bervariasi, yakni antara 20 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Dikatakan Zamroni, air luapan Bengawan Solo mulai merendam rumah warga sejak Selasa (9/4) sore, dan pada Rabu siang genangan air terus meninggi. "Pemkab Lamongan telah mengirimkan sejumlah bantuan ke warga yang rumahnya terendam banjir, dan akan terus kita pantau ketinggiannya," katanya.

Sementara itu, debit air Bengawan Solo yang melintas wilayah Lamongan hingga kini masih berstatus Siaga III, dan papan ukur debit air di lokasi pos pantau kawasan Babat berada pada posisi 8.40 dari permukaan air laut (dpl).

Sedangkan pos pantau wilayah Pelangwot berada di posisi 5.96 dpl atau berstatus Siaga III, di Karangnongko posisi 25.63 dpl, dan pos pantau Kuro Luar mencapai 2.8 dpl atau Siaga II.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement