Selasa 09 Apr 2013 15:39 WIB

Januari-Maret, Ditemukan 288 Kasus DBD di Bogor

Pasien demam berdarah, ilustrasi
Foto: Republika
Pasien demam berdarah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, menemukan 288 kasus Demam berdarah dengue (DBD) di sepanjang tahun 2013, yakni mulai dari Januari hingga Maret. Dari data itu, sebanyak dua orang meninggal.

"Kasus tertinggi terjadi di bulan Januari sebanyak 111 kasus tapi tidak ada yang meninggal dunia; di bulan Februari 80 kasus, satu orang meninggal dunia; dan Maret ada 97 kasus dan satu orang meninggal dunia," kata Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, Nurma Mariani Syamsiah, di Bogor, Selasa (9/4).

Nurma menyebutkan, tren kasus DBD tahun ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012. Tercatat total kasus DBD yang terjadi sepanjang 2012 sebanyak 1.011 dan dua orang meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.

Dijelaskan, jumlah kasus tertinggi tahun lalu terjadi pada Februari yakni sebanyak 183 kasus, disusul bulan Maret 178 kasus dan Januari 166 kasus. "Kasus kematian karena DBD selama tahun 2012 hanya terjadi di bulan Januari yakni ada dua orang," katanya.

Menurut Nurma, Kota Bogor merupakan daerah endemik DBD. Tren penyebaran penyakit DBD kerap terjadi di kala musim penghujan maupun musim pancaroba. Tren meningkatnya jumlah kasus DBD terjadi pada bulan Februari, Maret, April, dan selama musim pancaroba. Bila di musim penghujan tren penyakit DBD menurun, karena proses berkembang biaknya nyamuk terjadi bila hujan yang jarang turun, sehingga air genangan mengendap menjadi tepat sarang nyamuk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement