REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Enam jenderal di Korps Kepolisian dimutasi jabatannya oleh Kapolri Jederal Timur Pradopo Senin (8/4). Para jenderal ini akan menempati bos barunya untuk memegang komando di sejumlah Kepolisian Daerah (Polda).
Keenam Polda tersebut adalah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Maluku Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur.
Dari sekian nama yang dimutasi, jabatan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi yang paling disorot. Pasalnya, jabatan ini mengalami pergantian amat mendadak, yakni Jumat (8/4). Kapolda DIY sebelumnya, Brigjen Sabar Rahardjo digantikan oleh pejabat yang berdinas di Mabes Polri, Brigjen Haka Astana.
Santer berhembus pencopotan Sabar karena evaluasi yang dilakukan kepadanya terkait penyerangan Lapas Cebongan, Sleman beberapa waktu lalu. Sabar diduga telah mendapat peniliain miring dari Mabes Polri akibat tak mampu menjaga kondusifitas DIY akibat mencuatnya kasus tersebut.
Namun, asumsi ini buru-buru dibantah Timur. Pemimpin tertinggi korps baju coklat ini berujar, pemutasian
adalah hal yang lazim terjadi demi sebuah penyegaran institusi. "Tidak ada pertimbangan lain. Murni evaluasi dalam karir kepolisian," ujar Timur di Mabes Polri usai melantik enam Kapolda baru Senin (8/4).
Meski demikian, Timur secara tersirat berpesan kepada Kapolda DIY baru untuk tidak mengulangi apa yang menjadi kelalain dari pendahulunya. Terlebih DIY dinilainya merupakan wilayah yang sangat sensitif akan sebuah gejolak keamanan.
"Kapolda DIY (yang baru) harus mampu kembalikan kepercayaan masyarakat, dengan wujudkan rasa keamanan," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda DIY yang baru saja dilantik Brigjen Haka Astana berujar akan melaksanakan tugas baru yang diembannya dengan optimal. Bahkan, dia mengaku telah mendapatkan pesan khusus secara pribadi dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono x.
"Saya asli orang sana. Sultan berpesan agar memulihkan kondisi DIY. Tentunya tugas ini akan saya jalankan sebaik-baiknya," kata perwira yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Kajian dan Strategi SDM Polri tersebut.