REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Mantan wakil presiden (wapres), HM Jusuf Kalla, tiba-tiba melakukan aksi sweeping. Aksi itu dilakukannya sesaat sebelum melakukan pertemuan bisnis dengan seorang pengusaha di Istanbul, Turki, Senin (8/4).
Sasaran sweeping dilakukannya pada seorang pria yang melenggang di sebelahnya. Media Officer JK, Husain Abdullah mengisahkan, saat berjalan menuju suatu tempat pertemuan bisnis, JK menginterogasi seorang pria yang mengenakan jas berwarna gelap. "Pria itu Solihin, anak Pak JK sendiri," kata Husain.
Setengah menginterogasi, kata Husain, JK menanyakan ke Ihin, begitu putranya sering disapa, jas apa yang dipakainya. "Ihin, kamu pakai jas apa itu, mahal pasti ya?'' kata JK.
Ihin pun menjawab singkat, tidak. Namun dia mengakui, jas yang dipakainya memang mahal namun dia membelinya dengan harga cukup murah. "Ini belinya di Jepang. Tapi ketika dibeli persis lagi big sale, jadi jatuhnya murah pak," ujar Ihin.
Mendengar penjelasan tersebut JK, Husain mengatakan, JK langsung mengingatkan anaknya agar jangan pakai barang yang mahal-mahal. JK lantas berujar, dirinya sudah terbiasa hidup dengan pakaian murah namun rasa nyaman-nyaman saja.
"Malah tidak nyaman kalau pakai yang harga mahal. Kalau tidak percaya bisa geledah pakaian saya. Sepatu saya Cibaduyut JK Collection, kemeja dan celana saya murah," ujar JK.
Dia mengatakan, pernah menghitung-hitung pakaian yang melekat di badannya, jika ditotal harganya lebih sedikit dari Rp 1 juta. Itu mulai dari sepatu, celana, baju, sampai pulpen. Namun di luar tangan, yang menurut JK harganya Rp 500 ribu.
Bahkan sekarang, JK mengaku bisa lebih hemat lagi. Saat ini, pria Bugis tersebut senang mengoleksi tas seminar kit yang isinya dilengkapi pulpen, dan buku catatan. "Saya juga suka kertas-kertas catatan hotel yang kecil-kecil itu, karena mudah dimasukkan dalam saku," kata JK.
Suami dari Mufidah ini memang tak pernah absen dengan kertas catatan kecil yang selalu diselipkan di saku bajunya. Di kertas-kertas itulah, JK selalu mencatat hal-hal penting dan bisa membuatnya bekerja dan memikirkan berbagai aktifitas sosial kemasyarakatan yang kini digelutinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
