Senin 08 Apr 2013 20:09 WIB

Polda Bali Lacak Jurnalis Belanda Pembuat Video Suap Polisi

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Heri Ruslan
Oknum polisi di Bali minum bir yang dibeli dari uang tilang.
Foto: ROL
Oknum polisi di Bali minum bir yang dibeli dari uang tilang.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kepolisian Daerah (Polda) Bali terus melacak keberadaan Kees van Der Spek, jurnalis TV Belanda yang telah membuat video heboh tentang aksi suap oknum Polres Badung.

Polisi ingin meminta pertanggungjawabannya dari sang jurnalis asal negeri kincir angin itu karena telah memberikan suap kepada polisi.

"Mereka yang terlibat dalam aksi penyuapan atau pungli, baik yang menerima maupun pemberi akan dijatuhi sanksi hukuman. Memang begitu bunyi UU-nya," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Arif Wachyunadi.

Seusai memberikan pengarahan kepada jajarannya di Denpasar, Senin (8/4), Arif mengatakan, proses pemeriksaan atas kasus suap yang melibatkan anggotanya terhadap wisatawan asing, telah berjalan dan telah ada hasilnya. Hanya yang perlu ditingkatkan lagi guna penyelidikan dan penyidikan, baik yang menerima maupun yang memberi.

Karena itu, polisi juga akan membidik orang yang menyebarluaskan gambar-gambar rekaman video heboh berjudul "Polisi Korupsi di Bali/Corruption police in Bali" dalam hal ini Spek.

Mengenai pemeriksaan dua anak buahnya yang terlibat pungli, Arif menyebutkan, sudah selesai proses pemeriksaannya dan statusnya proyustisia. Terkait kasus tersebut, dua oknum polisi, yakni Aiptu Komang Sarjana dan Bripka Putu Indra Jaya, telah dibebaskan dari tugas-tugasnya di Satuan Lalu Lintas.

 

Arif menegaskan tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan meminta bantuan Interpol untuk memburu van Der Spek. Sejak berita di Youtube meluas, van Der Spek seperti menghilang, tak jelas apakah masih berada di Indonesia atau sudah kembali ke negera asalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement