Ahad 07 Apr 2013 14:08 WIB

Kriminolog: Geng Anak Pemerkosa Karena Pornografi

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kriminolog Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala
Kriminolog Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala

REPUBLIKA.CO.ID, PASAR REBO -- Meningkatnya pemerkosaan oleh anak-anak dinilai akibat dari pengaruh film, buku, situs yang berbau pornografi.

 

Terpaan pornografi kepada anak harus semakin diwaspadai. Tontonan pornografi pada anak-anak dapat mengakibatkan efek domino. Di antaranya mereka akan menyalurkan keinginan seksual dengan melakukan pemerkosaan.

Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengatakan, sesuai dengan teori kriminologi pria adalah orang yang anseno atau tidak bisa berkata tidak pada syahwat seksualnya. Jika anak lelaki yang sudah terstimuli secara seksual, maka dia akan mencari pelampiasan. 

Menurutnya, kecenderungan orang bergaul ialah dengan orang yang cocok maupun setara dengannya. Contohnya dari segi umur sama, hobi sama, dan pekerjaan yang sama.

Begitu pula dengan geng anak-anak yang melakukan pemerkosaan. Karena memiliki intensitas terhadap tayangan porno tinggi, mereka pun mulai memiliki pemikiran untuk memerkosa lawan jenisnya.

Pemerkosaan berkelompok ini, ujar dia, karena mereka tidak memiliki keberanian untuk melakukan secara sendiri. Selain itu, mereka pun biasanya dipengaruhi oleh alkohol dan narkoba.

Karena masalah syahwat seksual tersebut, kata Adrianus, seringkali pelaku kejahatan seksual merupakan orang terdekat. Itu akibat dari stimuli atau rangsangan yang tidak bisa dikendalikan.

Dia menyarankan, para pengguna internet khususnya perempuan untuk berhati-hati terhadap perkenalan di dunia maya. Apalagi bila kenalan chatting mulai mengajak untuk bertemu alias kopi darat.

 Perkenalan semacam itu, sambung dia, bisa berakibat fatal. Apalagi dalam berkenalan kawan kenalan di dunia maya sudah mengiming-imingi sesuatu. Kenalan di dunia maya tetapi bisa berakibat fatal di dunia nyata.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement