REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN--Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Achmad Rudiansyah mengatakan warga Kalsel rawan terkena serangan hipertensi karena kurangnya mengonsumsi sayuran dan buah.
Menurut Rudiansyah di Banjarmasin, Sabtu, masyarakat Kalimantan Selatan secara keseluruhan memiliki risiko menderita hipertensi relatif sangat tinggi.
"Banyak warga Kalsel yang kurang menyukai sayur-mayur dan buah-buahan, warga justru menyukai makanan yang banyak mengandung santan dengan kadar lemak cukup tinggi," katanya.
Hal tersebut, kata Rudiansyah, berdasarkan data riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 secara nasional, menunjukkan warga Kabupaten Hulu Sungai Selatan menjadi daerah tertinggi di provinsi itu yang berisiko terkena hipertensi.
Berdasarkan riset tersebut, risiko serangan hipertensi mencapai 48,23 persen dan Tapin berada pada urutan kelima sebesar 45,96 persen.
"Rencananya Kementerian Kesehatan juga akan kembali melakukan riset kesehatan dasar tahun 2013 dicanangkan pada hari Rabu, 6 Februari 2013, oleh Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi," katanya.
Menurut Rudiansyah, yang membahayakan sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui dirinya mengidap penyakit tersebut sehingga perlu inisiatif untuk memeriksakan tekanan darah ke lembaga kesehatan terdekat secara berkala.
Penyakit hipertensi, juga disebut sebagai "silent killer" sehingga masyarakat harus benar-benar meningkatkan kewaspadaannya dengan menghindari makan seperti asin-asinan/garam dan berlemak.
Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2013 yang jatuh pada tanggal 7 April 2013 mengusung tema waspadai pipertensi dan kendalikan teknan darah.
Melalui kampanye tersebut, diharapan menggugah kesadaran di masyarakat untuk memperhatikan perilaku hidup sehat sehingga bisa memperpanjang harapan hidup manusia.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.