REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penetapan tarif kereta listrik (KRL) berdasarkan jarak dinilai bagus untuk dipertimbangkan. Meski, perlu dihitung kemampuan masyarakat atas hal tersebut.
"Ini sedang dihitung, serta dampak sosialnya. Seandainya nanti pun dirasa terlalu tinggi tarifnya maka harus disubsidi agar terjangkau," ujar Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan kepada wartawan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Mangindaan mengatakan bahwa pemberian subsidi bisa dilakukan melalui metode kartu elektronik bagi masyarakat golongan miskin, yang didata sesuai dengan nama dan alamat layaknya program kartu kesehatan bagi masyarakat miskin.
Dia mengatakan bahwa konsep pemerintah tidak sembarangan, dan ingin memperhatikan masyarakat kurang mampu. Dia optimistis kebijakan subsidi dengan kartu akan berjalan lancar, layaknya program subsidi di sektor lain.
"Kan kartu miskin di kesehatan sudah jalan, raskin jalan, Bantuan operasional pendidikan jalan. Yang penting saat ini pemerintah ada perhatian kepada masyarakat," kata dia.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan besar aturan subsidi menggunakan kartu akan selesai tahun ini.