Jumat 05 Apr 2013 20:11 WIB

Hatta Dukung Tiga Tokoh Muhammadiyah Jadi Pahlawan Nasional

Hatta Rajasa
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian, Hatta Rajasa mendukung penuh upaya Muhammadiyah mengusulkan tiga tokohnya menjadi pahlawan nasional. 

Menurut Hatta yang juga ketua Umum PAN itu, jasa-jasa besar ketiga tokoh tersebut dalam pembentukan bangsa di awal kemeerdekaan tak bisa terbantahkan.

"Saya mendukung sepenuhnya usulan tersebut karena memang jasa-jasa beliau tak mungkin kita nafikan dalam pembentukan bangsa ini," kata Hatta saat didaulat untuk meluncurkan  Buku‘Dari Muhammadiyah untuk Indonesia: Pemikiran dan Kiprah Ki Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singodimedjo, dan KH Abdul Kahar Mudzakkir’, yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/3).

Peluncuran buku itu sendiri dimaksudkan sebagai pendorong bagi usulan Panitia Pengusulan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir, yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdasarkan Surat Keputusan Nomor 328/Kep/1.0.D/2012, dan diketuai mantan Wakil Ketua MPR, AM Fatwa.

 

Hatta mengaku merasa sangat terhormat telah dipercaya untuk meluncurkan secara resmi buku yang sangat penting tersebut. Sebagai seorang kader Muhammadiyah, menurut Hatta, merupakan sebuah kehormatan baginya untuk tak hanya ikut mendukung, melainkan diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pengajuan usulan gelar pahlawan nasional bagi tokoh-tokoh yang telah membesarkan Muhammadiyah tak hanya Muhammadiyah tapi juga bangsa Indonesia.

“Peran ketiganya telah dicatat sejarah dengan tinta emas. Semoga kita yang tetap mengingat jasa-jasa para pahlawan itu pun akan dicatat sejarah sebagai bangsa yang besar dan bermartabat,” kata Hatta.

  

Secara berseloroh Hatta  mengatakan, momen peluncuran buku itu pun sebenarnya menjadi bukti penegas yang membantah rumors yang selama ini berseliweran liar tentang kurang harmonisnya hubungan antara PAN dan Muhammadiyah.

Sementara itu, Ketua Panitia AM Fatwa mengatakan, mudah-mudahan dengan diluncurkannya buku ini oleh Menko Perekonomian, jalan panjang dan berliku yang mungkin harus ditempuh oleh Ki Bagus, Pak Kasman, dan Pak Kahar untuk secara resmi bergelar pahlawan nasional, berubah menjadi jalan pendek dan lurus.

Lebih jauh Hatta mengatakan, pemerintah sangat menghargai upaya masyarakat untuk mengusulkan tokoh-tokoh yang berjasa kepada Negara Negara untuk mendapatkan gelar pahlawan. Menurut dia, gejala itu menunjukkan bahwa masyarakat saat ini tengah rindu akan keteladanan akhlak pemimpin untuk dijadikan idola.

“Bukankah kita sepakat dengan pemenang Nobel Perdamaian, Albert Schweitzer, yang mengatakan bahwa kepemimpinan itu sejatinya adalah urusan tentang memberikan contoh teladan?” kata Hatta, retoris.

Ia yakin, memunculkan kembali banyak figur-figur terpuji, justru akan memperkaya rakyat untuk mendapatkan teladan dan inspirasi. Tentang harapan agar usul tersebut segera direspons pemerintah dengan pemberian gelar pahlawan, dengan sekian penghargaan dan bintang dari pemerintah, seharusnya hal tersebut sangat dimungkinkan.

“Apalagi kita tahu, untuk memperoleh tanda kehormatan itu sudah melalui proses penelitian, yang di zaman Orde Baru begitu ketat lewat penelitian khusus  atau litsus-nya,” kata Hatta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement