Jumat 05 Apr 2013 16:34 WIB

Bentrokan di Rudenim Medan Diduga karena Agama

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Bentrok/ilustrasi
Foto: pesatnews
Bentrok/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan imigran Myanmar di rudenim Medan, Sumatra Utara, diduga karena masalah agama yang juga sedang memanas di negara asal mereka. "Ini disebabkan sama-sama emosional. Arahnya juga diduga ke sana (faktor agama), sedang diselidiki Polres Belawan," kata Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Heriyanto, saat dihubungi Republika, Jumat (5/4).

Menurut dia, kejadian tersebut diawali dengan terjadinya perkelahian di antara dua kelompok yang kemudian melibatkan semua imigran. Pihak rudenim Medan pun langsung mengamankan situasi dengan melerai bentrokan.

Delapan orang korban tewas langsung dibawa ke RSUD Pirngadi, Medan. Sementara korban luka ringan dibawa ke kantor Polres Belawan untuk pemeriksaan. Saat ini Polres Belawan sedang menyelidiki penyebab dan motif bentrokan. 

Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki pelaku atau provokator dalam bentrokan tersebut. "Kita sudah menyerahkan penyelidikannya ke Polres Belawan," katanya.

Ia memaparkan, kemungkinan penyebab bentrokan juga ialah jumlah imigran yang sudah melampaui kapasitas. Saat ini sebanyak 280 imigran Myanmar ditampung di rudenim Medan.

Untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan, Polres Belawan sudah membantu pengamanan dengan menurunkan personelnya di rudenim Medan. Beberapa bagian ruangan yang rusak karena bentrokan juga langsung dilakukan perbaikan.

"Sekarang situasinya sudah kondusif. Pengamanan di rudenim Medan sudah di-back up Polres Belawan," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement