REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari menyatakan rasa hormatnya kepada Tim Pencari Fakta TNI AD atas temuannya bahwa pelaku penyerangan serta pembunuhan terhadap empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman adalah anggota Kopassus TNI-AD.
Menurut Hajriyanto, kesimpulan itu harus dijadikan momentum untuk memberantas preman di Indonesia.
"Aparat keamanan dan penegak hukum perlu segera mengambil langkah-lngkah konkret untuk menyikat habis premanisme di negeri ini," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari di Jakarta, Jumat.
Hajriyanto menilai saat ini sudah bukan rahasia lagi bahwa rakyat di berbagai tempat mengalami keresahan atas maraknya premanisme.
Rakyat, tambahnya, tidak berdaya menghadapi premanisme di berbagai sentra kehidupan.Rakyat tidak berani membalas para preman.
"Dan terbukti hanya aparat TNI yang memiliki keberanian untuk membalas aksi-aksi para preman," katanya.
Meski Hajriyanto menyayangkan pembalasannya dilakukan secara melawan hukum dan main hakim sendiri. Hajriyanto menilai kini saatnya aparat keamanan menyikat habis premanisme dan menyeret ke pengadilan.