REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ivestasi yang ada di Provinsi Riau menjadi terganggu akibat kekurangan pasokan energi listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara, sehingga pemadaman listrik secara bergilir di Riau tidak bisa terelakkan.
"Kami sangat menyesalkan kondisi kelistrikan di Riau yang terus bermasalah dan tidak ada perbaikan atau peningkatan elektrifikasi yang signifikan," ujar Ketua Kadin Provinsi Riau Juni Ardianto Rahman, di Pekanbaru, Kamis (4/4).
Belum lagi masalah ini teratasi, katanya menjelaskan, diperparah dengan adanya pemadaman listrik yang frekuensinya semakin tinggi dalam beberapa bulan terakhir dan ditambah lagi dengan kenaikan tarif listrik yang berlaku per 1 April 2013.
Seharusnya PLN sebagai satu-satunya operator listrik, terlebih dahulu melakukan perbaikan pelayanan dengan sungguh-sungguh melakukan efisiensi terhadap biaya produksi listrik serta melakukan diversifikasi sumber pasokan listrik yang lebih murah.
"Jika hal ini tidak menjadi menjadi perhatian utama PLN, sudah pasti akan sangat merugikan dunia usaha terutama iklim investasi di Riau. Bagaimana mungkin investor akan menanamkan investasi, jika listrik terus-terusan bermasalah," ucapnya.
Menurut Juni, peran pemerintah daerah juga tidak bisa hanya menunggu dan bersifat pasif. Tetapi pemerintah daerah semestinya lebih proaktif dengan berkomitmen mengatasi masalah listrik yang kongkrit.
Andai saja kebijakan prioritas pembangunan di Riau ini benar, maka anggaran yang dulu digunakan untuk membangun arena Pekan Olahraga Nasional (PON) dapat dialihkan untuk penyediaan listrik.
"Karenanya itu, Kadin Riau menyatakan pelaksanaan Islamic Solidarity Games di Riau sebaiknya dikembalikan saja ke pemerintah pusat. Kita harus dapat belajar dari penyelenggaraan PON yang tidak memberikan dampak luas terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di Riau," katanya menegaskan.
Seperti diketahui, selama ini dunia usaha di Riau khususnya sektor industri besar seperti minyak dan gas bumi (migas), kemudian di bidang kehutanan dan perkebunan membuat pembangkit sendiri untuk keperluan tenaga listrik.
PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) sebelumnya menyatakan, pemadaman begilir di Riau pada waktu beban puncak yakni dari pukul 18.00 sampai 22.00 Wib terus terjadi hingga 3 April 2013.
"Terhitung pada 4 April listrik untuk wilayah Riau sudah normal, karena perbaikan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin dijadwalkan sudah selesai tanggal 3 April," ujar General Manager WRKR, Doddy Pangaribuan. Perbaikan terhadap PLTU Ombilin yang berada di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sejak hari Senin (18/3), sampai saat ini terus dilakukan dan rencanana akan selesai dalam waktu 20 hari atau lebih.