Kamis 04 Apr 2013 23:51 WIB

Akreditasi 1.500 Madrasah Dikebut

Rep: Agus Raharjo/ Red: Mansyur Faqih
Prestasi siswa madrasah kini tak kalah dengan siswa umum.
Foto: Antara/Rahmad
Prestasi siswa madrasah kini tak kalah dengan siswa umum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 72 persen madrasah di Indonesia belum memeroleh akreditasi dari pemerintah. Akibatnya, banyak madrasah yang belum dapat mengeluarkan ijazah yang belum terakreditasi. Padahal, 22 persen anak-anak tingkat SD dan SMP di Indonesia bersekolah di Madrasah. Kementerian Agama mengejar target kualitas madrasah yang menyeluruh melalui akreditasi.

Peningkatan mutu madrasah ini merupakan kerja sama tahap kedua antara Indonesia dengan pemerintah Australia. "Kita menargetkan 1.500 madrasah yang akan dibantu Australia untuk meningkatkan akreditasinya," kata Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Khayat di Pesanggrahan, Kamis (4/4).

Bahrul menambahkan, pemerintah Australia memang sudah beberapa tahun lalu membantu pendidikan madrasah di Indonesia. Di 2011, kata dia, atas bantuan Australia, pemerintah mampu membangun madrasah satu atap yang ada di 600 lokasi.

Bantuan tersebut adalah kerja sama tahap pertama yang memang ditujukan untuk peningkatan akses pendidikan bagi tingkat madrasah tsanawiyah. Pembangunan madrasah pun pada lokasi yang banyak anak-anak sekitar tidak bersekolah. Kerja sama itu dianggap berhasil dan sudah selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement