REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan ketegangan di Semenanjung Korea.
Pemerintah Indonesia juga mengharapkan semua pihak dapat menahan diri sehingga tidak terjadi konflik terbuka, kata Menlu kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/4).
"Pemerintah Indonesia, selama ini mengikuti dengan penuh kepihatinan perkembangan di Semenanjung Korea yang akhir-akhir ini semakin menunjukkan gejala peningkatan ketegangan.
Harapan kita, semua pihak yang terkait dapat menunjukkan sikap yang menahan diri jika memungkinkan terjalinnya komunikasi diplomatik dan dialog agar situasi bisa dipelihara secara kondusif," katanya.
Indonesia, kata Marty, memberikan dukungan untuk pengurangan ketegangan di Semenanjung Korea antara lain melalui upaya membuka komunikasi sehingga ada komunikasi diplomatik dan dialog. "Upaya-upaya komunikasi terus dilakukan," katanya.
Jumlah Warga Negara Indonesia sendiri di Korea Utara berjumlah 21 orang dan sebagian besar merupakan keluarga diplomat RI yang bekerja di KBRI. Menurut Menlu ketegangan di Semenanjung Korea tidak memberikan pengaruh terhadap hubungan diplomatik dengan RI namun mempengaruhi secara kawasan.
"Tidak secara langsung, Korut tidak ada pengaruh langsung. Tapi pengaruhnya terhadap kawasan kita ini ya kawasan Asia Timur kan sekarang kondisi semakin tidak menentu, kondisi semakin peningkatan ketegangan di Semenajung Korea. Oleh karena itu penekanan kita situasi bisa dipulihkan, bisa stabil di kawasan. Minggu depan Menlu ASEAN akan bertemu," katanya.