Rabu 03 Apr 2013 18:48 WIB

Din: Kesenjangan Bisa Picu Radikalisme

Din Syamsuddin
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan kesenjangan yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat memicu terjadinya radikalisme.

"Radikalisme di dunia berhubungan dengan banyak faktor. Tidak hanya karena pertentangan ideologi, tetapi juga kesenjangan sosial, ekonomi, politik," kata Din ditemui usai acara Konferensi Nasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, "Radikalisme itu bisa banyak tidak hanya soal keagamaan. Orang tidak bisa makan itu akan cenderung radikal."

Din mengibaratkan radikalisme yang semakin marak dapat menjadi bom waktu yang bisa mengancam keutuhan nasional, baik keutuhan nilai-nilai luhur hasil konsensus bangsa maupun rasa aman kehidupan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali menilai dalam situasi tersebut, peran Pancasila menjadi amat strategis untuk deradikalisasi.

Hal itu, kata dia, karena Pancasila telah melakukan penyeimbangan ideologi melalui penyerapan berbagai nilai, paham, ideologi untuk disaring menjadi nilai-nilai keindonesiaan.

"Pemuda harus menjaga roh Pancasila," katanya dalam acara yang bertajuk "Pemuda Indonesia dan Ancaman Disintergrasi Bangsa" itu.

"Pemuda harus memberikan penafsiran Pancasila sebanyak mungkin. Merebaknya radikalisme, baik keagamaan maupun sekular, bisa terjadi karena Pancasila tidak benar-benar hidup di dalam kesadaran masyarakat," tambahnya.

Oleh karena itu, As'ad menghimbau agar para pemuda, terutama mahasiswa sebagai kaum intelektual, untuk menempatkan Pancasila sebagai pandangan hidup dan cara hidup yang benar-benar disadari dan diamalkan oleh warga negara Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement