Rabu 03 Apr 2013 15:24 WIB

Ratusan TKI Sukabumi Beralih ke Sektor Formal

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga Kabupaten Sukabumi tiap bulannya berangkat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah TKI yang diberangkatkan pada Januari mencapai sebanyak 476 orang. Sementara pada Februari mencapai 475 orang dan Maret 315 orang.

"Warga yang ingin bekerja di luar negeri masih tinggi," ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Supena, kepada Republika, Rabu (3/4).

Namun, kata Supena, saat ini terjadi peralihan pekerjaan yang dilakukan para TKI di luar negeri. Kini, para TKI asal Sukabumi kebanyakan bekerja pada sektor formal seperti pekerja rumah makan, sopir perusahaan, dan cleaning service. Sebelumnya TKI mayoritas menjadi pembantu rumah tangga (PRT) atau pekerja informal.

Dari data Disnakertrans, terang Supena, TKI Sukabumi yang bekerja di sektor formal mencapai sekitar 57 persen dari 1.266 orang atau 723 orang. Sementara sisanya masih bekerja di sektor informal.

Peralihan bidang kerja ini, kata Supena, sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. Di mana, pada 2015 mendatang pengiriman TKI dari daerah diarahkan ke sektor formal.

Supena mengungkapkan, negara tujuan para TKI kebanyakan masih negara timur tengah terutama Uni Emirat Arab (625 orang) dan Qatar (320 orang). Selain itu negara tujuan lainnya yakni Arab Saudi, Bahrain, Aljazair, Oman, Singapura, dan Taiwan.

Ditambahkan Supena, sekitar 90 persen para TKI yang diberangkatkan ke luar negeri berjenis kelamin wanita. Usia mereka rata-rata 25 tahun hingga 35 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement