REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperpanjang waktu operasi Bus Transjakarta menjadi 24 jam mulai akhir tahun ini. Kebijakan itu merupakan upaya Pemprov DKI untuk menghindari kejahatan di angkutan umum yang marak terjadi pada malam hari.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, Bus Transjakarta tersebut dinamakan angkutan malam hari (Amari), yang akan beroperasi mulai pukul 23.00 hingga 05.00 WIB.
"Sedang kita siapkan di akhir tahun ini. Tujuannya untuk mengurangi omprengan nakal," ujarnya kepada ROL, Rabu (3/4).
Menurut Udar, armada Bus Transjakarta yang akan beroperasi 24 jam itu akan diambil dari Bus Transjakarta bekas di koridor satu Blok M-Kota. Namun sebelum dioperasikan, lanjut dia, Bus Transjakarta itu itu akan diperbaiki dulu. "Jumlah armadanya ada 90, itu untuk melayani seluruh koridor. Jadi tiap koridor itu ada enam sampai sepuluh bus," tutur Udar.
Meski jumlah armadanya sedikit, Udar mengaku tidak khawatir penumpang harus menunggu lama. Sebab, pada malam hari jalanan lebih lengang sehingga perjalanan bus lebih cepat. Lebih lanjut Udar mengatakan, Bus Transjakarta Amari itu juga tidak berhenti di setiap halte. Tetapi hanya di halte pertama, halte di titik tengah, dan halte terakhir. "Ini untuk efisiensi, karena untuk penjagaannya juga lebih sedikit," imbuhnya.
Diharapkan dengan adanya angkutan malam hari ini, angka kriminal di angkutan umum ini akan jauh berkurang. "Bagus sih ada busway 24 jam, karena untuk keamanan ya," ujar Zaky, salah satu pengguna Bus Trasnjakarta.