REPUBLIKA.CO.ID, CILINCING -- Warga di rumah susun (Rusun) Marunda membutuhkan kapal tambahan untuk jalur waterway.
Staf Dinas Perhubungan Petugas Jaga waterway Ferry Ferdiansyah mengatakan, sejak dua bulan kapal beroperasi peminatnya semakin banyak. Bahkan di akhir pekan, pengunjung membludak. Muatan kapal yang hanya bisa diisi maksimal 24 penumpang, membuat warga terpaksa banyak yang ditolak.
''Di hari biasa yang ditolak bisa dua sampai tiga orang. Kalau weekend, bisa sepuluh sampai 20 orang'', ujarnya pada Republika, Rabu (3/4).
Ferry juga mengakui bahwa dua unit kapal dinilai masih kurang melihat peminat semakin banyak. Beberapa warga yang ditolak terus meminta agar kapal segera ditambah.
Warga Rusun Kluster B Blok 7, Manauli (28 tahun) mengatakan, ia sudah tiga kali ditolak naik kapal waterway karena alasan kapal penuh. Sehingga ia harus bangun lebih pagi agar bisa mendaftar dan menaiki kapal menuju tempat kerjanya di Muara Baru. Ia berharap agar unit kapal ditambah dan jadwal berangkat pagi dipercepat.
''Kalau berangkat pukul 07.00, saya sering terlambat sampai di tempat kerja'', ujarnya saat ditemui di unit rusunnya di Marunda.
Jalur waterway telah beroperasi sejak Februari 2013. Transportasi air ini disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada warga Rusun Marunda yang berasal dari Muara Baru.
Lokasinya berada di jalur kanal banjir timur di sebelah timur Rusunawa Marunda. Setiap hari, kapal ini mengangkut 24 penumpang per kapal pukul 07.00 WIB dari Marunda ke Muara Baru dan kembali ke Marunda pukul 16.30 WIB.