REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN, KEPRI -- Seorang pria berumur 100 tahun, Daeng Masiki alias Ambok ditemukan tewas tergantung di rumahnya RT 03/RW 06, Orari, Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (2/4). Daeng diduga gantung diri.
Menurut penuturan anak korban, Wahdariah, Daeng Masiki ditemukan olehnya dalam posisi tergantung di ruang tengah dengan leher terjerat tali ayunan bayi pukul 18.00 WIB.
"Saya baru pulang dari jualan di pelabuhan KPK dan terkejut ketika melihat kain terjuntai di atas meja makan. Saat mendekat, ternyata bapak tergantung pada tali yang biasa dipakai untuk gantungan ayunan bayi," katanya ketika ditemui di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Karimun, Selasa (2/4) malam.
Wahdariah mengatakan dirinya pulang ke rumah sambil membawa nasi untuk ayahnya tersebut. Namun ia tidak menyangka kalau ayahnya itu telah meninggal dunia. "Di rumah tidak ada siapa-siapa. Tadi siang saya pesan tidak masak karena saya bawa nasi setelah pulang jualan," ucapnya.
Wanita yang mengaku punya anak satu menjerit histeris keluar rumah sehingga mengagetkan para tetangga di pemukiman padat penduduk tersebut. "Saya tidak tahu siapa yang menurunkan bapak karena saya berlari keluar mencari pertolongan. Tak tahunya dia sudah meninggal," katanya.
Ditanya apakah korban memiliki masalah sehingga diduga nekad gantung diri, ia mengatakan tidak ada. "Tidak ada, kami juga tidak bertengkar. Hanya saja, Bapak yang umurnya sudah mencapai 100 tahun sering mengalami sakit asma atau sesak nafas. Selama ini bapak juga tidak pernah cerita kalau dia punya masalah," katanya.
Kapolsek Tanjung Balai Karimun Kompol S Dalimunthe yang turun ke lokasi kejadian mengatakan masih menyelidiki penyebab kematian korban. "Tim Identifikasi masih melakukan olah TKP," kata dia.