Selasa 02 Apr 2013 17:54 WIB

GRIB Bantah Lakukan Aksi Kekerasan di Yogyakarta

 Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Dewan Pimpinan Daerah organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Baru Daerah Istimewa Yogyakarta membantah keterkaitan dengan beberapa peristiwa kekerasan di daerah ini.

"Meskipun Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) diciptakan oleh tokoh Indonesia timur yakni Hercules, tetapi GRIB menjamin tidak ada keterkaitan apalagi keterlibatan dengan peristiwa kekerasan seperti yang terjadi di Hugo's Cafe bulan lalu," kata Sekjen Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GRIB DIY Ery Agus Berdnardi kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa.

Dia mengatakan GRIB hanya merupakan organisasi masyarakat yang menekankan aktivitas di bidang sosial sehingga tidak ada kaitannya dengan gerakan-gerakan yang berbau premanisme.

Ia juga mengatakan salah satu korban penembakan di Lapas Cebongan yakni Hendrik B. Sahetapy Angel alias Decky yang juga merupakan bagian dari pelaku pembunuhan anggota TNI AD sersan satu Santoso di Hugo's cafe pada Selasa (19/3) bukan anggota aktif GRIB DIY.

"Tidak ada nama almarhum sebagai pengurus ataupun anggota GRIB ," katanya dengan menunjukkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan Grib DIY.

Meskipun, dia mengakui, ia pernah menjadi pengurus pada pembentukan awal GRIB 2012 di DIY di bawah kepemimpinan Arry Widya, sebagai wakil ketua III. "Memang ia pernah menjadi pengurus GRIB sebagai wakil ketua tiga, saat DPD GRIB DIY dibentuk pada Juli 2012, tapi sudah keluar pada September 2012," katanya.

Sementara itu, menurut dia, susunan kepengurusan pada waktu itu juga tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) terkait kepengurusan GRIB. "Dalam susunan kepengurusan sesuai AD/ART seharusnya hanya ada Ketua dan Ketua Bidang, tidak ada wakil ketua,"katanya.

Selain itu, dia mengatakn, dalam masa kepengurusan itu, Decky sempat berupaya membelokkan "nafas" organisasi untuk kepentingan pribadi sehingga terpaksa dikeluarkan dari kepengurusan dengan mengajukan revisi kepengurusan ke DPP GRIB.

Bernard berharap warga DIY untuk mempercayakan pengusutan kasus kekerasan di DIY kepada TNI dan Polri serta tidak mengeluarkan statemen tertentu yang justru akan memperkeruh suasana kondusif di DIY.

"Statemen-statemn dengan menyudutkan pihak atau ormas-ormas tertentu justru dapat merusak suasana kebhinekaan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement