Selasa 02 Apr 2013 16:41 WIB

Pengamanan Pegadaian Syariah Tak Sesuai Standar

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Perampokan bersenjata kerap terjadi jelang Lebaran/ilustrasi
Perampokan bersenjata kerap terjadi jelang Lebaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Mustaqim mengatakan, sistem pengamanan di Kantor Pegadaian Syariah Ngampilan Yogyakarta tidak sesuai standar.

Hal inilah yang menyebabkan pelaku perampokan dengan mudah menguras brangkas kantor tersebut sehingga kerugian mencapai Rp 6,7 Milyar. "Jelas tidak standar, untuk kantor pegadaian satpam hanya satu dan brankas penyimpanan perhiasan serta uang hanya seperti lemari loker saja," katanya kepada wartawan di Mapolresta Yogyakarta, Senin (2/4).

Diakuinya, seharusnya brangkas penyimpanan di kantor bank atau pegadaian menggunakan brankas besi dengan kunci khusus berupa kode tertentu. Namun menurutnya, brankas di pegadaian syariah Ngampilan ini hanya menggunakan kunci biasa dimana di dalamnya berisi rak-rak saja seperti halnya loker pada umumnya.

Pihaknya menurut Mustaqim, telah memanggil enam orang saksi terkait aksi perampokan tersebut. Enam saki ini tiga diantaranya merupakan karyawan termasuk satpam pegadaian dan tiga lainnya tukang parkir.

Berdasarkan keterangan saksi kata dia, ada yang mendengar suara letusan. Namun kata Mustaqim, pihaknya tidak menemukan longsong proyektil di TKP. Karenanya pihaknya masIh akan mendalami keterangan saksi tersebut.

Kantor pegadaian syariah Ngampilan Yogyakarta, dirampok pada Senin (2/4) pukul 10.00 WIB. Ada lima pelaku yang diindikasikan melakukan aksi tersebut. Mereka menggunakan helm dan penutup wajah. Mereka juga membawa senjata laras pendek untuk mengancam para karyawan pegadaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement