REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemprov Jabar, melalui Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jawa Barat (Jabar) meminta pengusaha menyiapkan pembebasan lahan untuk pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) buruh. Terutama, industri yang memiliki pekerja skala besar.
Menurut Kadiskimrum Jabar, Eddy M Nasution, Jabar bersama Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) merencanakan akan membangun delapan menara Rusunawa di 2014. Namun, keberpihakan pengusaha terhadap buruh harusnya ada. Yakni, dengan membebaskan lahan di sekitar pabrik untuk rusunawa.
"Industri di Jababeka, atau di Kabupaten Bandung yang pekerja tekstilnya banyak harusnya membebaskan lahan di sekitar pabrik untuk Rusunawa. Pemerintah, bisa ikut bantu membangun," ujar Eddy kepada wartawan, Senin (1/4).
Menurut Eddy, saat ini Rusunawa di kawasan industri sudah semakin mendesak. Karena, semakin bertambahnya komponen hidup layak (KHL) buruh dan sulitnya mencari perumahan.
Ia mencontohkan, empat menara Rusunawa buruh Kemenpera-Pemprov Jabar di Jababeka lahannya disumbang oleh industri. "Semakin dekat buruh dengan tempat dia kerja, semakin banyak ongkos transportasi yang dihemat," katanya.
Eddy menyadari kerja sama antara pemerintah dan swasta atau dengan badan usaha tidaklah mudah. Ia mencontohkan, rencana Pemprov Jabar dan PT Jamsostek untuk membuat Rusunawa urung dilakukan.
Sebab, PT Jamsostek ingin membangun rumah susun, namun meminta Pemprov Jabar memberikan aset tanah yang dimiliki. "Saya nggak bisa, artinya kalau menyerahkan aset harus lewat DPRD. Jamsostek tidak mau kerjasama (beli lahan)," kata Eddy.
Untuk membangun dua menara rumah susun buruh, menurut Eddy, pihak industri harus bisa menyediakan lahan sekitar 6 ribu meter persegi. Rusunawa tersebut, nantinya paling tidak memiliki empat lantai.
Jabar sendiri, akan segera membangun delapan twin block Rusunawa. Yakni, masing-masing dua di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan di Kota Bogor.
Dikatakan Eddy, satu blok kembar Rusunawa terdiri atas 112 unit. Satu unit Rusunawa akan menampung sekitar 100 pekerja. Dengan demikian, satu blok kembar rusunawa mampu menampung sekitar 11.200 pekerja.
Anggaran yang disiapkan Kemenpera untuk pembangunan satu blok kembar Rusunawa mencapai Rp 16 miliar. "Kami masih belum membebaskan lahan di Bogor, kemungkinan di 2014," katanya.