Senin 01 Apr 2013 23:23 WIB

Demi UN SD, Proyek Tol Diminta Mengalah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Mansyur Faqih
Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas enam mengikuti ujian nasional (ilustrasi).
Foto: Antara/Agung Supriyanto
Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas enam mengikuti ujian nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang meminta pelaksana proyek Jalan Tol Semarang-Solo, seksi Ungaran-Bawen untuk menghormati Ujian Nasional (UN) SD. Karena pengerjaan proyek jalan tol di seksi II ini dikhawatirkan berpotensi mengganggu pelaksanaan UN jenjang SD pada 6-8 Mei mendatang

"Kami akan melayangkan surat kepada PT Pembangunan Perumahan selaku pelaksana, untuk menghentikan pekerjaan saat berlangsu UN," tegas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih, di Ungaran, Senin (1/4).

Menurutnya, sedikitnya ada tiga gedung SD yang tergusur proyek pembangunan jalan tol. Antara lain SDN Bawen 04, SDN Kandangan 02-04 dan SDN Klepu 01. Dua dari sekolah tergusur ini, yaitu SDN Bawen 04 dan SDN Kandangan 02-04, sudah menempati gedung sekolah baru untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Khusus untuk pembangunan SDN Klepu 01 yang baru masih berlangsung. Sehingga kegiatan belajar mengajar masih menggunakan sebagian gedung lama dan meminjam ruang di madrasah dan balai desa. Keberadaan siswa kelas 6 SDN Klepu 01 yang akan melaksanakan UN di gedung lama dikhawatirkan akan terganggu konsentrasinya karena suara bising alat berat untuk pembangunan jalan tol. "Kami tetap khawatir konsentrasi para siswa peserta UN akan terganggu karena kebisingan akibat proyek jalan tol," ungkapnya.

Karena itu, masih jelas Dewi, pihaknya akan meminta Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jawa Tengah segera menyelesaikan pembangunan gedung baru. Atau pihak pelaksana menghentikan aktivitas proyek pengerjaan jalan tol ini, selama UN siswa sekolah berlangsung, mulai pukul 08.00-10.00 WIB.

Selain akan mencari dan meminta penghentian pekerjaan proyek saat berlangsungnya UN, Dinas Pendidikan juga meminta seluruh guru untuk memberikan motivas pada para siswa. "Harapannya anak-anak peserta didik akan siap secara mental dan psikologisnya. Meski mereka harus melaksanakan UN di lokasi yang kurang memenuhi syarat," tambah Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement