REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Usai Lawatan dari Singapura, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pembebasan lahan secara massif di Marunda. Lahan ratusan hektare rencananya akan dibuat rusun dan percontohan kota modern.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, nantinya Dinas Perumahan tidak boleh lagi beli tanah hanya dua hektare dan dibangun rusun tiga blok. Kemudian beli di lokasi lain empat hektare dan bangun rusun hanya lima blok. Model seperti itu tidak lagi akan dilakukan. "Pak Gubernur inginnya sekali beli ratusan hektare, langsung membangun ratusan unit rusun di lokasi yang sama," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin (1/4).
Menurutnya, seluruh rusun nantinya akan difokuskan di Marunda. Sehingga semua orang yang akan pindah ke sana mendapatkan suasana, lingkungan dan kota baru. Seluruh tanah yang ada di sana akan diperuntukkan pemerintah. Sehingga swasta tidak boleh membeli lahan di daerah tersebut. Konsep khusus pemukiman dekat kawasan industri merupakan ide yang didapatkannya saat lawatan ke Singapura kemarin.
Ahok mengaku, pemprov tidak ingin dikalahkan lagi oleh swasta. Ia menceritakan, sebelumnya pemprov ingin membuat kawasan ekonomi khusus. Tetapi swasta terlebih dahulu kuasai lahannya. Kemudian swasta membuat perumahan bagus tetapi dengan harga yang tinggi. "Kita jadi kekurangan tanah, Pak Gubernur tidak mau seperti itu, sehingga kita akan beli ratusan hektare dan akan dibangun satu kompleks," ujarnya.
Ahok mengatakan konsepnya mencontoh dari Bishan Park dan Ang Mo Kio. Kompleks rusun nantinya akan dilengkapi dengan taman. Seperti Bishan Park, Marunda pun nanti akan dilengkapi sungai buatan. "Orang akan merasa hidup baru, dekat tempat kerja, airnya jernih, jadi terasa seperti di kampung," ujarnya.
Pemprov DKI juga berencana untuk membuat kawasan ekonomi khusus seluas 1.500 hektare. "New Tanjung Priok telah dimulai pengerjaannya begitu juga pelabuhan KBN," ujarnya. Dengan kompleks rusun dekat dengan tempat bekerja, rumah sakit, jalan inspeksi, mereka hanya menggunakan sepeda untuk alat transportasi. Sehingga dapat mengurangi jumlah kemacetan yang cukup besar.
Wilayah Jakarta Utara lainnya yang berpotensi untuk dibuat seperti itu antara lain, Angke, Muara Baru, Cakung, dan Cilincing. Sedangkan anggaran untuk membuat kompleks seperti itu Ahok mengaku akan mengandalkan dana CSR.