REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sudah delapan tahun Pengusaha Daud Wibawa tertipu. Sejak Mei 2003 hingga September 2011, rekeningnya sebanyak Rp 4 Miliar lebih ludes oleh salah satu bank pelat merah.
''Awalnya kita tidak curiga sama sekali dengan uang yang berkurang sejak 2003,'' Kata Staf Akunting Daud Wibawa, Dicky ketika dihubungi Republika, Senin (1/4)
Dicky menjelaskan, korban juga percaya karena tabungannya ditempatkan di salah satu bank ternama di Indonesia. Namun, ketika tahun 2007 Daud sudah mulai curiga dengan uangnya yang terus berkurang dan tidak ada kabar dari pihak bank.
Pengusaha tersebut mengadu ke Bank Mandiri Pusat, namun dilemparkan ke Bank Mandiri cabang Jakarta Barat. Di sana pengusaha tersebut diberikan print out pengeluaran 2003 sampai 2007.
''Disitu Daud positive thingking lagi, apa karena terlalu curiga,'' kata Dicky. Kemudian, ujarnya, kejadian terus berlalu sampai 2011, korban kembali mengecek lagi print out pengeluarannya.
Akan tetapi, korban banyak menemukan ketidakcocokan seperti tanda tangan palsu yang tertera di hasil print out, hasil pengeluaran berupa investasi dan yang lainnya yang tidak jelas. ''Padahal jika ada pengeluaran harus dengan persetujuan Daud,'' Kata Dicky
Dicky melanjutkan, korban sempat bertanya ke pihak bank, tapi tidak mendapat pelayanan yang baik sebagai nasabah.''Kelihatannya dari pihak Bank Mandiri ada komplotan, soalnya untuk bertemu direksi saja berbelit-belit,'' kata Dicky