REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan pemicuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak buang air besar (BAB) sembarangan.
Pemicuan masyarakat merupakan cara mengajak masyarakat BAB di jamban sesuai standar. Pasalnya, terdapat lebih dari 50 persen jamban yang ada belum sesuai standar.
''Jamban yang ada belum tentu sanitasi,'' ujar Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Cimahi, dr Dikke Suseno, Jumat (29/3).
Pihaknya berharap, pada tahun 2017, perilaku masyarakat berubah menjadi tidak BAB sembarangan. Sementara, target 2013 adalah melakukan pemicuan.
Menurutnya, prioritas yang akan dilakukan akan disesuaikan dengan hasil pemicuan. Dia mencontohkan, terdapat jamban tapi karena sumber air terletak dibawah, maka harus menggunakan pompa.
Selain itu, letak antara septic tank dengan jamban harus berjarak 10 meter. Namun, kepadatan penduduk menjadi kendala, misalnya luas lahan hanya enam meter.
Sehingga, dia mengaku sanitasi yang sesuai standar sangat sulit. Karena itu, pembangunan septic tank komunal akan ditindaklanjut dengan dinas terkait kecuali daerah perumahan yang sudah menerapkan.
Akibat BAB sembarangan bisa berdampak penyakit terutama diare. Penyakit tersebut dapat menular dari lalat yang hinggap dari tempat kotoran ke makanan. Selain itu, akibat BAB sembarangan menyebabkan pencemaran lingkungan di antaranya akibat bau yang ditimbulkan.