Kamis 28 Mar 2013 21:36 WIB

Tak Ingin Ada Kekerasan, Jokowi Minta Bantuan Ulama

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati mendengarkan masukan dari masyarakat dalam acara uji publik Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (27/3). (Republika/Prayogi)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati mendengarkan masukan dari masyarakat dalam acara uji publik Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (27/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta ulama untuk ikut membantu pemerintah melakukan sosialiasi pada warga yang tinggal di bantaran kali. Hal itu agar proses relokasi dapat berjalan dengan lancar.

"Imam-imam di masjid tolong sampaikan pada warga bahwa tinggal di sungai tidak diperbolehkan," ujar Jokowi di depan ratusan kader Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis (28/3).

Jokowi yakin tokoh agama lebih dipercaya masyarakat sehingga akan memudahkan proses relokasi. Dengan demikian, kata dia, diharapkan tidak ada cara-cara kekerasan yang dilakukan untuk memindahkan warga. 

Jokowi mengatakan saat ini ia sudah melakukan pendekatan kepada warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Namun, pendekatan itu tidak langsung membahas persoalan relokasi, melainkan dengan membagi-bagikan sembako pada warga. "Ini kan pendekatan lunak, tidak refresif dengan menggunakan Satpol PP," ujar mantan wali kota Solo tersebut.

Menurut dia, ada 3.400 kepala keluarga yang akan direlokasi dari Kali Ciliwung. Selain itu, pemerintah juga akan merelokasi warga yang tinggal di Kali Pesanggarahan, Kali Sunter, dan Kali Angke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement