REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Partai Demokrat sempat menyebutkan kandidat calon ketua umum sebaiknya tidak rangkap jabatan. Namun, dalam perkembangannya Demokrat justru cenderung mengusung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum meski ia menjabat sebagai presiden.
Anggota dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan menilai hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah. Menurut Syarief, jika nanti dalam KLB SBY menjadi ketum, maka perlu juga dipikirkan supaya kinerjanya tidak terganggu.
“Nanti mungkin yang menjalankan tugas sehari-hari adalah pengurus. Pokoknya semua pengurus akan membantu,” katanya saat ditemui disela-sela acara panel tingkat tinggi pembangunan pasca-2013 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (27/3).
Ia menegaskan Demokrat menyadari dan memikirkan dampak jika SBY menjadi ketum. Namun, menurutnya, SBY nantinya hanya menjadi simbol pemersatu partai dan tidak akan terjun banyak dalam tugas-tugas kepartaian.
“Kalau saja nanti, kalau jadi (ketum), itu hanya lebih banyak kepada simbol persatuan. Sebagai bapak Demokrat,” katanya.
Hanya saja, meski sudah gembar gembor dan mengklaim dukungan SBY jadi ketum berasal dari aspirasi tingkat bawah, tetapi SBY sendiri belum menanggapi hal tersebut. Karenanya, Syarief belum bisa memastikan apakah nantinya SBY yang melenggang dan dipilih secara aklamasi. “Belum bisa dipastikan. Kita lihat nanti. Tapi kader menginginkan itu,” sebut Syarief mengakhiri.