Rabu 27 Mar 2013 08:06 WIB

Awal 2013, P2TP2A Sukabumi Ungkap Delapan Kasus 'Trafficking'

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Perdagangan manusia (ilustrasi)
Foto: www.sparkill.org
Perdagangan manusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Di awal tahun 2013, kasus perdagangan manusia human trafficking di Kabupaten Sukabumi cukup banyak. Dari data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, jumlah kasus trafficking mencapai delapan kasus.

"Sepanjang tiga bulan terakhir baru tercatat delapan kasus trafficking,’’ ujar Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti, kepada Republika, Rabu (27/3).

Selain itu, ada dua kasus lainnya yang tengah dilakukan pengecekan oleh petugas di lapangan. Menurut Elis, para korban trafficking berasal dari beberapa kecamatan antara lain Caringin (lima kasus), Nyalindung, Palabuhanratu, dan Kebonpedes.

Mereka kebanyakan akan diperdagangkan ke negara Arab Saudi dan Malaysia.

Elis mengungkapkan, P2TP2A telah memberikan pendampingan kepada para korban trafficking tersebut. Selain itu pihaknya mendorong agar kasus perdagangan manusia ini diproses secara hukum.

Diakui Elis, kasus trafficking di Sukabumi masih cukup tinggi. Dari data P2TP2A Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada  2012 kasus trafficking mencapai 53 kasus dengan korban sebanyak 62 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement