Selasa 26 Mar 2013 21:25 WIB

Kepala BNPB: Penanganan Bencana Jakarta Beda dengan Daerah Lain

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Syamsul Maarif
Syamsul Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (­BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, dalam menangani bencana di Jakarta, tidak boleh disamakan dengan daerah lainnya. Sebab Jakarta merupakan ibu kota yang memiliki kekhususan sehingga harus diperlukan khusus pula.

Menurut Syamsul, rasanya tidak nyaman jika melihat istana negara kebanjiran. "Istana itu pusat pemerintahan. Kalau tergenang banjir, maka CNN, Aljazeera akan menyiarkannya kepada dunia, rasanya ngeres," katanya di kompleks MPR/DPR. DPD, senayan, Jakarta, Selasa, (26/3).

Sebenarnya, ujar Syamsul, bukan karena Jakarta yang membuat anggaran penanganan bencananya harus lebih besar dari pada daerah lain. Namun karena alasan ibu kota yang menjadikan anggaran harus lebih besar.

"Seandainya Madura menjadi ibu kota, tentu saja anggaran penanganan bencana di Madura yang paling besar," ujarnya.

Ibu kota, kata Syamsul, merupakan jendela dunia sehingga penanganannya harus lebih baik. Jangan sampai ibu kota terkena banjir terus-menerus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement